Minggu, 19 April 2015

Sejarah Gereja

1.           Berdirinya Gereja HKBP Pandan mengalami proses yang sangat panjang mulai dari tahun 1977 sampai dengan saat ini . Kota Pandan sebagai ibu kota Kabupaten Tapanuli Tengah mengalami perkembangan pembangunan yang demikian pesat dalam berbagai bidang Penduduk yang beragama Kristen semakin bertambah yang berdemosili di Kecamatan Pandan  dan sekitarnya sehingga membutuhkan sarana peribadatan (Gereja). Pada tanggal 15 September 1977 oleh para tokoh  sepakat untuk mendirikan gereja HKBP di Pandan yang sangat sederhana dengan ukuran 6x8 meter yang terbuat dari kayu bulat , dinding dan lantai papan yang lokasinya di daerah rawa-rawa sehingga harus memakai lantai papan agar terhindar dari genangan air. *(Lokasinya di rumah pendeta resort sekarang). Jumlah jemaat pada saat itu sekitar 17 keluarga  sebagian  pindahan dari HKBP Sibuluan dan sebagian lainnya para perantau di Kecamatan Pandan dan sekitarnya  baik PNS, Polri, TNI, pengusaha dan masyarakat yang beragama Kristen. Preses Distrik IX Sibolga -Tapteng –Nias pada saat itu adalah Pdt. H.S  Marpaung , Pdt. Resort H.Lumbantoruan,  Penatua vorhanger  J. Lumbantoruan, dan para sintua (St. M.Lumbangaol, D.Panggabean, B.Siregar, P. Simarakkir).
2.           Pada tahun 1979 dibangun gereja baru dengan ukuran 8 x 12 meter, lantai semen , dinding papan dan atap seng (lokasinya pada lokasi pembangunan gereja yang baru sekarang). Hal ini dilakukan karena gereja lama sudah rusak dan tidak mampu lagi menampung jumlah jemaat yang semakin bertambah  . Sumber dana pembangunan gereja adalah dari swadana jemaat itu sendiri baik melalui toktok ripe, sumbangan pribadi dan donateur lainnya.
3.             Pembangunan Gereja tidak pernah berhenti dan selalu direncanakan lebih baik dan sempurna sesuai dengan fungsinya. Tuhan memakai umatnya untuk terpanggil membangun gereja sehingga pada tahun 1986 melalui pimpinan  pemerintahan di kabupaten Tapanuli Tengah (pada waktu itu bapak Lundu Panjaitan) sebagai Bupati Tapanuli Tengah bersama-sama jemaat , PNS, Polri, TNI, Pengusaha yang  beragama Kristen dan yang bukan beragama kristen secara spontan dan terpanggil menyumbangkan pemikiran , batuan moril dan spiritual , maka didirikan gereja HKBP Pandan (yang dipakai sekarang) diatas tanah pertapakan  yang dihibahkan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah dengan ukuran 20 x 100 meter dan ukuran bangunan gereja  18 x 34 meter permanen .  Terlaksananya  pembangunan gereja tersebut  adalah berkat Tuhan semata melalui partisipasi jemaat melalui toktok ripe, bantuan pemerintah, PNS, TNI, POLRI, pengusaha dan donateur lainnya.
4.        Zaman semakin berkembang, pertumbuhan penduduk semakin pesat, jemaat bertambah, kondisi bangunan membutuhkan renovasi, sarana/prasarana perlu pembenahan, semuanya itu membuat kita mau tidak mau harus memikirkan pembangunan gereja yang lebih baik lagi. Gereja HKBP Pandan berada di Kota Pandan sebagai ibukota Kabupaten Tapanuli Tengah. Kondisi yang demikian itu mengharuskan HKBP Pandan memiliki visi dan misi yang mampu menghadapi  perkembangan zaman baik  dari sisi pembangunan mental spiritual dan tidak luput dari pembangunan material khususnya Gedung Gereja sebagai altar atau sarana untuk bersekutu dengan Tuhan yang lebih baik dan sempurna. Pada bulan September 2010 Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah ( melalui bupati Drs. Tuanai Lumbantobing) memberi bantuan untuk pembangunan gereja HKBP Pandan khususnya untuk penimbunan tanah pertapakan , pembangunan fundasi dan  pembuatan gambar gereja dimaksud. Pembangunan tersebut berjalan lancar dan fundasi telah selesai namum  mengalami kendala beberapa tahun dan tidak berkelanjutan .
5.           Apapun yang direncanakan oleh manusia pada akhirnya kehendak Tuhan yang akan terjadi.  Jakobus 4 : 15 Sebenarnya kamu harus berkata ; jika Tuhan mengkehendakinya kami akan hidup dan berbuat ini dan itu . Pada bulan April  2014 Tuhan kembali mengetuk hati kita semua baik jemaat, parhalado dan berbagai pihak  untuk bangkit kembali memikirkan dan merencanakan untuk kelanjutan pembangunan gereja baru . Komitmen dan kesepakatan , parhado dan seluruh jemaat HKBP Pandan   telah diukir melalui pembentukan Panitia Pembangunan Gereja HKBP Pandan  melalui Rapat Huria yang diprakarsai dan dipimpin  Pendeta Ressort Tukka (Pdt.Hasurungan Gultom) dan ditetapkan berbagai sumber dana untuk melanjutkan pembangunan gereja baru tersebut  antara lain  :
§  Persembahan 1 b pada saat minggu pagi dan minggu siang
§  Persembahan pada saat partangiangan lingkungan
§  Partisipasi ruas melalui janji iman
§  Lelang koor parhalado , koor ama , koor ina , koor NHKBP
§  Lelang barang melalui sumbangan pribadi, punguan
§  Pesta pembangunan gereja
§  Permohonan bantuan kepada pemerintah,pengusaha ,perusahaan
§  Partisipasi anak perantau di berbagai daerah.

                 A.    Pendeta yang pernah dan sedang bertugas di HKBP Pandan
1.Pdt.H.Lumbantoruan                            5.   Pdt. Tambun
2.Pdt.B.Simanjuntak                               6.   Pdt. Simamora
3.Pdt.C.Sirait                                         7.   Pdt. Rustam Tambunan
4.Pdt.W.Sipahutar                                 10. Pdt. Hasurungan  Gultom

B. Vorhanger dan  Guru Huria yang pernah dan sedang bertugas  di  HKBP Pandan  
                        1. St. J. Lumbantoruan                      5. Guru  Butar-butar
                        2. St. M. Lumbangaol                         6. Guru  Aruan
                        3. St. J. Marbun                                 7. Guru Kasman Nadapdap

                        4. Guru T. Siahaan                             8. Guru Benal Simangkalit 

1 komentar: